PURWOKERTO- Tidak lama lagi, produk sepatu hasil home industri asli
Banyumas akan diluncurkan di pasaran. Sepatu-sepatu tersebut buatan
perajin bandol Banaran, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto
Barat, Banyumas, Jawa Tengah. Rabu (15/6/2011), sekitar 15 perajin
bandol Banaran beraudiensi dengan Bupati dan memamerkan produk sepatu
perdana buatan mereka. Para perajin diterima langsung oleh Bupati
Banyumas, Mardjoko di Gedung Graha Satria.
Kepala Dinperindagkop, Purwadi Santoso menjelaskan, sepatu-sepatu
yang dipamerkan merupakan produk perdana dari sebagian perajin bandol
Banaran yang belum lama ini mengikuti pelatihan pembuatan sepatu di
Sidoarjo Jawa Timur.
“Kami akan terus membina para perajin tersebut, dan menambah kawasan kerajinan bandol Banaran untuk diproyeksikan menjadi sentra kerajinan sepatu di Kabupaten Banyumas,” katanya.
Bupati Mardjoko usai melihat contoh-contoh sepatu tersebut
mengatakan, secara umum kualitas sepatu yang dihasilkan sudah cukup
bagus, hanya masih sedikit kurang halus. Untuk dapat bersaing di pasaran
kualitasnya harus ditingkatkan. Untuk itu, katanya, Pemkab akan turut
melakukan pembinaan dan pembimbingan.
“Apabila kualitas sepatu-sepatu lokal ini sudah bagus, ia akan
menginstruksikan kepada para perangkat desa/kelurahan dan PNS di
Kabupaten Banyumas untuk memakainya pada saat dinas,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang perajin yang juga Ketua Paguyuban
Perajin Bandol Banaran, H. Sudarso mengatakan, sepatu-sepatu hasil
produksi asli Banyumas ini akan dijual di pasaran dengan harga yang
cukup terjangkau, yaitu sekitar 150 ribu rupiah. Dalam kesempatan
tersebut Sudarso juga meminta Bupati Mardjoko untuk memberikan nama dan
logo, yang disambut oleh Mardjoko dengan menyarankan penggunaan nama
“Sembada” dan logo “Bawor” atau “Gunung Slamet.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar